Menarik membahas ISIS ini dan bisa melebar kemana-mana. Apalagi kalo dari sisi agama…wuih…seru banget ya? Tapi berhubung gue merasa kurang kompeten (maaf, bukan anak pesantren) dan lebih beresiko, maka di tulisan ini gue fokus ke sisi politiknya aja, atau tepatnya teori konspirasi. Oke, mari kita telaah wacana yang kerap beredar di dunia teori konspirasi: apa benar ISIS bikinan Amerika Serikat?
Rabu, Desember 28, 2016
Selasa, Desember 13, 2016
Era Dihital, Era Anti-Baper
Dunia internet identik dengan kebebasan, dimana setiap orang bisa berekspresi (hampir) tanpa batas. Fenomena berita hoax di Facebook, komentar kurang ajar di YouTube, perang hestek dan opini di Twitter (Twitwar) adalah efek samping dari kebebasan internet, yang seharusnya cukup diatasi oleh aturan-aturan yang dibuat oleh para penyedia layanan.
Senin, April 25, 2016
Polemik Daftar 100 Drummer Terbaik Sepanjang Masa Versi Rolling Stone
Belum lama ini majalah Rolling Stone Amerika mengeluarkan
daftar 100 drummer terbaik sepanjang masa. Di halaman Facebooknya, Rolling
Stone Indonesia meringkas daftar tersebut menjadi 10 drummer saja. Si admin pun
memberi pertanyaan: “Drummer favorit lo yang mana?”. Beragam komentar pun
bermunculan dan menimbulkan polemik.
Rabu, Desember 16, 2015
Tren Rambut Ber-Pomade dan Kaitannya dengan Konspirasi Ultra Nasionalis
Akhir-akhir ini sering kita jumpai anak-anak muda berambut kelimis memakai pomade dengan rambut bagian samping dan belakang dibuat tipis. Ya, itulah gaya rambut undercut yang dihasilkan banyak barber shop kekinian yang menjamur di tiap sudut kota.
Rabu, Oktober 28, 2015
Twitter, apakah kau masih hidup?
Gue perhatikan emang
eksistensi Twitter di dunia media sosial semakin berkurang. Setiap buka
Twitter, cuma sedikit teman-teman gue yang update, agaknya mereka lebih sibuk nge-Path
atau nge-Facebook. Dan saat gue meeting di kantor untuk menentukan media apa
yang dipakai sebagai sebuah kampanye iklan digital, Twitter dipandang sebelah
mata. Instagram dan Facebook lebih menjadi preferensi rekan-rekan sejawat gue.
Gue jadi berasa tua sendiri karena masih menganggap Twitter sebagai media
sosial yang masih hip.
Langganan:
Postingan (Atom)