Senin, April 25, 2016

Polemik Daftar 100 Drummer Terbaik Sepanjang Masa Versi Rolling Stone

Belum lama ini majalah Rolling Stone Amerika mengeluarkan daftar 100 drummer terbaik sepanjang masa. Di halaman Facebooknya, Rolling Stone Indonesia meringkas daftar tersebut menjadi 10 drummer saja. Si admin pun memberi pertanyaan: “Drummer favorit lo yang mana?”. Beragam komentar pun bermunculan dan menimbulkan polemik.

Berikut kira-kira rangkuman dari berbagai komentar yang muncul:

1.  Drummer favorit gue skillnya lebih jago kok gak masuk daftar?
Lihat siapa yang nyusun daftar. Majalah Rolling Stone kan, bukan Modern Drummer? Rolling Stone bukan majalah musik yang membahas teknik, tapi musik secara keseluruhan, sehingga musisi yang diangkat bukan yang melulu jago skill-nya, dengan solo drum dimana-mana. Bagaimana sang drummer memberi warna pada bandnya jadi poin yang penting. (Hal ini sebenernya udah ditulis oleh Rolling Stone).

Itu sebabnya Meg White, drummernya the White Stripes masuk jadi nomer 94. Dia main polos seperti anak kecil, tapi itu yang memberi ciri pada sound The White Stripes. Begitu juga Tommy Ramone dari Ramones dengan gaya drumnya yang monoton ada di posisi 70.

2.  Drummer favorit gue juga memberi warna khas pada musiknya, tapi kok gak masuk daftar?
Dari berbagai band/ musisi yang pernah dibahas Rolling Stone, seharusnya bisa lah kita mengira-ngira siapa aja drummer yang bakal masuk daftar. Secara genre, Rolling Stone –-menurut pengamatan gue-- lebih sering mengangkat band-band Classic Rock (1970an), Punk, Alternatif Rock, sedikit R&B dan Pop, daripada Jazz, Metal, Progressive Rock  atau World Music. Jadi walaupun Thomas Lang atau Mike Portnoy bermain cukup unik (dan jago!), tapi musiknya nggak masuk “radar” Rolling Stone.  Dan lupakanlah drummer-drummer di luar Amerika dan Eropa, radar mereka gak seluas itu.

(Rolling Stone jarang mengulas jazz, tapi cukup banyak yang masuk daftar. Gue rasa karena kalo Rolling Stone sampai nyuekin Buddy Rich, Gene Krupa, Tony Williams dkk., bakal dikutuk komunitas drummer seantero jagad karena drummer-drummer itu punya pengaruh yang sangat besar.)

3.  Genrenya sama, mainnya mirip, tapi kenapa drummer favorit gue peringkatnya di bawah yang lain?
Selain memberi warna yang unik, “kadar rock 'n' roll” dalam hal attitude atau gaya seorang drummer pun kayaknya cukup mempengaruhi penilaian dari Rolling Stone.

Contoh: Keith Moon vs Mitch Mitchell. Keith Moon diberi peringkat 2 oleh Rolling Stone, sedangkan Mitch Mitchell di peringkat 8. Kalo diliat dari skill-nya, bisa dibilang Mitch Mitchell lebih mumpuni dari Keith Moon. Gaya permainan mereka mirip: berisik, banyak fill-in, tapi Mitch Mitchell mainnya lebih rapih. Keith Moon terkenal dengan permainannya yang belepotan. Tapi hey, dia cuek aja. Dan permainannya belepotan juga efek karena dia sering mabok. Gayanya yang lebih rock 'n' roll ini agaknya yang mengantarkan dia pada peringkat kedua. Belum lagi “warisan” Keith Moon terhadap budaya pop. Konon karakter The Animal di The Muppets itu referensinya si Keith Moon karena dia kalo main gayanya gila-gilaan kayak binatang.

4.  Travis Barker?
Drummer favorit para 4lay ini berada di nomor 100 alias peringkat bontot (!) dalam daftar drummer terbaik Rolling Stone Amerika, jadi nggak nongol di daftar 10 drummer yang dikeluarkan Rolling Stone Indonesia. Mengapa bisa begitu, padahal skillnya jago, punya style sendiri, gaya pula? Ya itu tadi, karena kebanyakan yang suka para 4lay :D .

Jangan salah, gue juga ngefans ama drummer ini. Tapi untuk menjadi keren di mata kurator Rolling Stone, ia nggak boleh terlalu pasaran. Nah, si Travis ini udah mencapai tingkat overrated. Band melodic punk/ pop-punk seperti Blink-182 memang rawan untuk dilabeli “kacangan” karena musiknya easy listening dan mengangkat tema yang cenderung remeh-temeh.


Semoga jawaban-jawaban gue ini bisa sedikit menjawab polemik nggak penting dari daftar 100 drummer terbaik sepanjang masa versi Rolling Stone. Iya nggak penting karena banyak hal yang lebih layak diperdebatkan dan lagi-lagi Rolling Stone punya hak prerogatif dalam menyusun daftarnya. Nggak suka? Bikin daftar sendiri!


Yang menarik adalah nggak ada yang keberatan sama drummer yang ada di peringkat ke-1, yaitu John Bonham. Ia bisa dibilang mencontreng setiap box kriteria drummer terbaik versi Rolling Stone. Pertama, ia memainkan musik rock 1970an, sesuai dengan selera tradisional Rolling Stone. Terus ia punya sound dan pukulan khas yang banyak ditiru drummer-drummer Hard Rock/ Heavy Metal. Skillnya juga nggak diragukan (“Moby Dick”, anyone?). Gayanya pun unik, dengan perawakan besar dan kumis melintang, benar-benar mewakili sosok drummer rock '70an. Dan terakhir, seperti rocker-rocker legenda lainnya, akibat gaya hidupnya yang terlalu rock 'n' roll, John Bonham wafat di usia yang cukup muda, 32 tahun. Komplit.

Tidak ada komentar: