Belum lama ini majalah Rolling Stone Amerika mengeluarkan
daftar 100 drummer terbaik sepanjang masa. Di halaman Facebooknya, Rolling
Stone Indonesia meringkas daftar tersebut menjadi 10 drummer saja. Si admin pun
memberi pertanyaan: “Drummer favorit lo yang mana?”. Beragam komentar pun
bermunculan dan menimbulkan polemik.
Berikut kira-kira rangkuman dari berbagai komentar yang
muncul:
1.
Drummer
favorit gue skillnya lebih jago kok gak masuk daftar?
Lihat siapa yang nyusun daftar. Majalah Rolling Stone kan, bukan Modern
Drummer? Rolling Stone bukan majalah musik yang membahas teknik, tapi musik
secara keseluruhan, sehingga musisi yang diangkat bukan yang melulu jago
skill-nya, dengan solo drum dimana-mana. Bagaimana sang drummer memberi warna
pada bandnya jadi poin yang penting. (Hal ini sebenernya udah ditulis oleh
Rolling Stone).
Itu sebabnya Meg White, drummernya the White Stripes masuk jadi nomer 94.
Dia main polos seperti anak kecil, tapi itu yang memberi ciri pada sound The
White Stripes. Begitu juga Tommy Ramone dari Ramones dengan gaya drumnya yang monoton ada di posisi 70.
2. Drummer favorit gue juga memberi warna khas pada musiknya, tapi kok gak
masuk daftar?
Dari berbagai band/ musisi
yang pernah dibahas Rolling Stone, seharusnya bisa lah kita mengira-ngira siapa
aja drummer yang bakal masuk daftar. Secara genre, Rolling Stone –-menurut pengamatan
gue-- lebih sering mengangkat band-band Classic Rock (1970an), Punk, Alternatif Rock,
sedikit R&B dan Pop, daripada Jazz, Metal, Progressive Rock atau World Music. Jadi walaupun Thomas Lang atau
Mike Portnoy bermain cukup unik (dan jago!), tapi musiknya nggak masuk “radar”
Rolling Stone. Dan lupakanlah
drummer-drummer di luar Amerika dan Eropa, radar mereka gak seluas itu.
(Rolling Stone jarang mengulas jazz,
tapi cukup banyak yang masuk daftar. Gue rasa karena kalo Rolling Stone sampai nyuekin
Buddy Rich, Gene Krupa, Tony Williams dkk., bakal dikutuk komunitas drummer
seantero jagad karena drummer-drummer itu punya pengaruh yang sangat besar.)
3. Genrenya sama, mainnya mirip, tapi kenapa drummer favorit gue
peringkatnya di bawah yang lain?
Selain memberi warna yang
unik, “kadar rock 'n' roll” dalam hal attitude
atau gaya seorang drummer pun kayaknya cukup mempengaruhi penilaian dari
Rolling Stone.
Contoh: Keith Moon vs
Mitch Mitchell. Keith Moon diberi peringkat 2 oleh Rolling Stone, sedangkan
Mitch Mitchell di peringkat 8. Kalo diliat dari skill-nya, bisa dibilang Mitch
Mitchell lebih mumpuni dari Keith Moon. Gaya permainan mereka mirip: berisik,
banyak fill-in, tapi Mitch Mitchell mainnya lebih rapih. Keith Moon terkenal
dengan permainannya yang belepotan. Tapi hey, dia cuek aja. Dan permainannya
belepotan juga efek karena dia sering mabok. Gayanya yang lebih rock 'n' roll
ini agaknya yang mengantarkan dia pada peringkat kedua. Belum lagi “warisan”
Keith Moon terhadap budaya pop. Konon karakter The Animal di The Muppets itu
referensinya si Keith Moon karena dia kalo main gayanya gila-gilaan kayak
binatang.
4. Travis Barker?
Drummer favorit para 4lay
ini berada di nomor 100 alias peringkat bontot (!) dalam daftar drummer terbaik
Rolling Stone Amerika, jadi nggak nongol di daftar 10 drummer yang dikeluarkan
Rolling Stone Indonesia. Mengapa bisa begitu, padahal skillnya jago, punya
style sendiri, gaya pula? Ya itu tadi, karena kebanyakan yang suka para 4lay :D
.
Jangan salah, gue juga
ngefans ama drummer ini. Tapi untuk menjadi keren di mata kurator Rolling
Stone, ia nggak boleh terlalu pasaran. Nah, si Travis ini udah mencapai tingkat overrated. Band melodic punk/ pop-punk seperti
Blink-182 memang rawan untuk dilabeli “kacangan” karena musiknya easy listening dan mengangkat tema yang
cenderung remeh-temeh.
Semoga jawaban-jawaban gue ini bisa sedikit
menjawab polemik nggak penting dari daftar 100 drummer terbaik sepanjang masa
versi Rolling Stone. Iya nggak penting karena banyak hal yang lebih layak
diperdebatkan dan lagi-lagi Rolling Stone punya hak prerogatif dalam menyusun
daftarnya. Nggak suka? Bikin daftar sendiri!
Yang menarik adalah nggak ada yang keberatan
sama drummer yang ada di peringkat ke-1, yaitu John Bonham. Ia bisa dibilang
mencontreng setiap box kriteria drummer terbaik versi Rolling Stone. Pertama, ia
memainkan musik rock 1970an, sesuai dengan selera tradisional Rolling Stone.
Terus ia punya sound dan pukulan khas yang banyak ditiru drummer-drummer Hard
Rock/ Heavy Metal. Skillnya juga nggak diragukan (“Moby Dick”, anyone?). Gayanya pun unik, dengan
perawakan besar dan kumis melintang, benar-benar mewakili sosok drummer rock '70an. Dan terakhir, seperti rocker-rocker legenda lainnya, akibat gaya hidupnya
yang terlalu rock 'n' roll, John Bonham wafat di usia yang cukup muda, 32 tahun.
Komplit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar