Sabtu, Maret 21, 2009

Punk Itu Apa Seeeh…? (Sebuah Upaya Sia-sia untuk Mendefinisikan PUNK!)

Punk. Apa yang pertama kali terlintas di kepala kamu ketika mendengar kata ini? Musik Punk? Atau sebuah acara di MTV yang dipandu Ashton Kutcher? Ehm, kalo kamu milih yang kedua, segera tutup layar monitor anda karena apa yang akan bicarakan sekarang tidak ada sangkut pautnya dengan hal tersebut. Pleease dong akh!

Kata punk sendiri pada awalnya adalah julukan yang diberikan kepada narapidana yang menghisap (maaf) penis narapidana lain demi uang. Namun pada akhir tahun 70-an kata itu berubah arti, merujuk pada gerakan yang radikal, mendobrak apa-apa yang lazim di tahun itu. Pertamanya cuma di musik doang, tapi kemudian masuk ke kesenian, politik, gaya hidup, semuanya deh! Dan disinilah ramai-ramai orang mencoba merumuskan punk itu apa. Ada yang bilang punk itu attitude, gaya bermain musik yang urakan, berdandan ekstrem seperti rambut mohawk, dsb. Elo tanya 1000 orang, dan lo akan dapat 1000 definisi tentang punk. Coba aja kalo emang nggak ada kerjaan!



Kalo elo tanya gue, gue akan jawab kalo PUNK ITU ADALAH MENJADI DIRI SENDIRI. Titik. Yap, itulah jawaban yang paling tepat menurut gue. Sesimpel itu? Lalu kenapa bisa ada mohawk? Jaket kulit? Acara MTV? Listen closely, menurut gue, Punk itu ada yang terlihat dan tak terlihat. Punk dapat terlihat apabila ia bertentangan dengan apa-apa yang berlaku lazim di masyarakat. Misalnya orang-orang berjalan maju, sementara ia memilih untuk berjalan mundur. Punk yang tidak terlihat, ya sebaliknya. Kebetulan ia TIDAK bertentangan dengan kelaziman di masyarakat. Ia berjalan maju seperti orang-orang lainnya karena menurutnya inilah cara berjalan yang paling benar. Begitu juga dengan mohawk, ia dikenal sebagai produk punk, tapi bukan berarti orang yang berambut biasa bukan punk. Persepsi di masyarakat dengan mudah menunjuk orang berambut mohawk sebagai anak punk, sementara yang berambut biasa tidak. Padahal bisa jadi ia berambut mohawk karena memang ada keturunan Indian Mohawk, sementara orang yang satu berambut biasa karena menganggap potongan rambut Mohawk itu bodoh.


Contoh lagi. Kita ibaratkan ada dua orang, si Amin dan si Joni. Si Amin mendengarkan Westlife, karena menurutnya musiknya bagus dan mereka punya kualitas vokal yang ok. Si Joni dengerin band-band seperti Bad Religion, Nofx, dll karena musiknya enerjik sesuai dengan kepribadiannya. Siapa yang lebih nge-Punk? Mungkin banyak yang bilang si Joni. Dia adalah contoh Punk yang terlihat. Ia melakukan apa yang dipersepsikan masyarakat sebagai punk (mendengarkan band-band yang dikategorikan “punk”). Tapi elo jangan salah, si Amin juga nge-Punk! Ia mendengarkan Westlife karena ia suka, bukan karena lagi mode. Apabila si Amin disiksa sedemikian rupa untuk merubah selera musiknya supaya ia mendengarkan Bad Religion, ia tetap tidak mau karena ia benar-benar suka Westlife. Ia juga punk karena punya prinsip, tapi tidak terlihat di masyarakat (kecuali kalau penyiksaan itu benar-benar terjadi).


So, punk itu bukan bentuk. Punk bukanlah jenis musik, bukan sound gitar yang rusak, rambut yang aneh, tetapi punk adalah kepribadian elo sendiri yang unik. Tidak ada yang lebih punk selain menjadi diri sendiri, dan itu tidak mudah, kawan! Disinilah punk berperan. Ia memberikan kepercayaan diri untuk memantapkan apa yang anda yakini benar. Sama seperti saya meyakini tulisan ini benar adanya. Heh…heh…


(Ini adalah yang pertama dari rangkaian tulisan jadul gue. Nantikan edisi selanjutnya!)

Check this out! http://punkhistory0.tripod.com/punk/id2.html
sebuah artikel yg ditulis Greg Graffin dari band Bad Religion. Judulnya "A Punk Manifesto", upayanya dia untuk mendefinisikan Punk. Hampir sama lah dg tulisan gue, cuma punya dia (jauh) lebih ilmiah.


Tidak ada komentar: