Sabtu, Oktober 31, 2009

Ziarah, Menggambar, Takhyul dan Mbah Yul

Waktu Jumatan kemaren, sang khotib bicara soal ziarah makam. Katanya dulu, ziarah makam itu nggak diperbolehkan karena takut mengundang syirik. Kemudian pada perkembangannya, di saat syiar Islam udah makin luas dan pemahaman masyarakat sana udah lebih rasional, ziarah itu malah dianjurkan. Gunanya untuk mendoakan arwah dan juga sebagai peringatan kalo suatu saat kita pun akan terbaring di liang lahat.

Selasa, Oktober 27, 2009

Liga Primer Inggris: Kesenjangan Sosial Yang Menggelikan

Gue masih dalam suasana berduka waktu menulis ini usai melihat tim kesayangan gue, Blackburn Rovers digulung Chelsea, 5 gol tanpa balas. Gue setengah setuju dengan para komentator yang bilang malam itu Rovers nggak bermain dengan determinasi alias patah semangat, beda dengan jaman kepelatihan Mark Hughes, apalagi era kejayaan Alan Shearer.

Minggu, Agustus 30, 2009

What Is It With English-Speaking Radio DJs?

Hey, it’s fine if you’re working in UK or USA. But this is Indonesia. Maybe the songs are in English, but your audience is Indonesian. So speak bloody Indonesian, you fools! It’s not so irritating if you can speak English fluently, but you speak it like a drunken fuck.

You’re not impressing anyone. Any “bule” will laugh at your attempt to sound like them. Be honest. Talk like you’d normally talk with your friends. Your “normal” friends.

Selasa, Juli 21, 2009

Orang Iklan = Konsumtif?

Orang iklan yang dimaksud di sini adalah mereka yang bekerja di advertising agency dan semacamnya. Entah sebagai Tim Kreatif atau Account, orang2 ini mengetahui hal2 seputar kampanye, promosi, branding, marketing, positioning, dan segala tetek bengeknya.

Gue mengamati banyak orang iklan yang konsumtif, artinya mengkonsumsi produk secara berlebihan, mengikuti mode secara membabi-buta, tanpa memperhitungkan kemampuan finansialnya. Orang iklan yang konsumtif bisa disamakan dengan pengedar narkoba yang jadi junkie. Pengedar semacam ini ga akan bisa jadi mafia kelas kakap, wong barang dagangannya dihabisin sendiri.

It’s a bird…it’s a plane…no! It’s another bloody bomb!

Ya, bangsa Indonesia baru ketimpa musibah bom (lagi). Seakan-akan para teroris itu masih melihat bom sebagai solusi paling jitu bagi permasalahannya. Islam, ya, lagi2 Islam yang akan dituding sebagai biang keladi. Melihat perkembangan kasus ini, sepertinya sih emang didalangi Jamaah Islamiyah. Apa lagi yang memotivasi seseorang melakukan bom bunuh diri, selain iming-iming surga dari kiai yang berpikiran sempit?