Kamis, Mei 28, 2015

Drum Talk

Drum Talk, alias ngemeng2 soal drum. Kenapa drum? Ya, karena (ternyata) gue seorang drummer. Ehuehueuhu...kenapa pake "ternyata"? Karena sebenernya gue malu menyebut diri seorang drummer, lantaran skill yang pas-pasan. Malu sama drummer-drummer yang super jago, kayak Echa, Eno, Eet (oh, itu mah gitaris ya?), dan banyak lagi lah.

Kenapa sekarang baru ngomong? Apa udah nggak malu? kenapa y,a mungkin karena gue akhir-akhir ini lebih berasa sebagai seorang drummer (eaa...). Maksud gue, jadwal ngeband sekarang lumayan banyak, jadi lebih berasa apalah gitu. (gajebo.)

Jaaadi....cerita berawal ketika gue rekaman di sebuah studio di Bulungan. Berkat koneksi pemain pemain bas kita, bisa dapet diskon di studio yang peralatannya lumayan hebring ini.

Drumnya sendiri adalah sebuah Sonor Designer Series, asli made in Germany! Konstuksinya benar-benar canggih, pada prinsipnya dibuat untuk memanjakan drummer. Posisi tom-tom bisa diatur seenak jidat, lalu stand-stand cymbalnya kokoh dan juga fleksibel. Yang cukup aneh itu ada lempengan metal berbentuk segitiga di atas bass drum. Selidik punya selidik, ternyata lempengan itu ditaro buat menahan penyangga tom-tom. Jadi bass drumnya itu gak pake dilubangi seperti kebanyakan merk. Dan lempengan segitiga itu juga untuk mengatur posisi tom-tom, bisa maju-mundur.

Terbuat dari kayu maple, drum ini gue rasakan nendang sekali dan cukup mudah di-tuning. Gue cukup muter lugsnya seadanya, dan kayak nge-tune sendiri (lebay). Oh ya, tuning rodsnya sendiri gak seperti drum kebanyakan, jadi kudu diputer pake obeng pipih nggak bisa pake kunci drum doang.

Ya sekian drum talk hari ini. Gak jelas? Tulis aje blog sendiri onoh!







Tidak ada komentar: