Minggu, September 28, 2008

Renungan Ramadan

Baru kemaren gue denger kultum (kuliah tujuh menit) yang inspiring. Dengernya juga di radio Kis FM 95.1, di sela-sela acara Rock Weekend. Inti kotbahnya adalah bahwa ibadah, seperti sholat, zakat, puasa, naik haji, dan sebagainya adalah cuma tools/sarana/teknik untuk tujuan sesungguhnya, yaitu mengabdikan diri ke masyarakat. Jadi percuma aja kalo jidat lo item kebanyakan sujud, tapi dalam bergaul selalu menyakiti orang banyak. Percuma puasa tapi tetep ngegosip. Ibadah diciptakan Tuhan buat mempermudah manusia dalam mengaplikasikan kearifan dalam kehidupannya sehari-hari. Kadang kita temui orang atheis yang kelakuannya lebih baik dari orang yang (katanya) beragama. Nah, menurut sang ustad, ini adalah tantangan buat para muslimin. Mereka yang ga punya tools yang memadai, yang mungkin hanya mengandalkan akal sehat, kok bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat daripada kita yang digembleng dengan puasa sebulan penuh, sholat 5 waktu, menyantuni fakir miskin? Begimana ini sedara-sedara? Kita harus introspeksi diri. Ibadah perlu diperbaiki lagi dan yang lebih penting adalah jangan lupa untuk menerapkannya dalam kehidupan sosial. Seperti halnya iklan yang dibuat dengan segala macem planning, proposition, consumer research, disruption, blablablabla, yang pada akhirnya dilihat masyarakat adalah eksekusinya!

Tidak ada komentar: