Kamis, September 25, 2008

Knowledge Iz King Size

Semua orang sebenernya mau belajar untuk menambah pengetahuannya tanpa disuruh-suruh. Karena kita perlu dan sepertinya adalah bagian naluri manusiah (pake "H"). Cara belajar berbeda-beda, ada yang doyan baca buku ato literatur lainnya, ada yang doyan ngeliat film, ada juga orang yang keliatannya aja ga peduli dengan pengetahuan tapi sebenernya melakukan pembelajaran, yaitu mereka yang terjun langsung ke bidang tertentu tanpa banyak teori, langsung praktek...byuuur!!!


Semua sah-sah aja dan bagus kalo elo bisa nemu medium mana yang paling cocog. Masalahnya tinggal seberapa dalam elo bisa menggalinya. Gue selalu suka membaca dan sebisa mungkin menyisihkan anggaran buat hal yang satu ini. Baca apa saja? Sekarang sih lebih suka yang berkaitan dengan kerjaan gue, yaitu periklanan dan desain grafis. Dan terbukti dari iseng-iseng membeli buku, kerjaan jadi tambah lancar! Kemaren gue beli bukunya M. Arief Budiman, "Jualan Ide Segar" dan buku "Layout: Dasar dan Penerapannya" karangan Surianto Rustan. Terus terang gue agak memaksakan diri waktu beli dua buku itu di Gramedia, karena kondisi kantong lagi cekak. Tapi apa daya, keduanya keliatan terlalu menarik untuk dilewatkan.

Buku "Jualan Ide Segar", yang bercerita tentang sepak terjang biro iklan Jogja, Petakumpet, cukup berguna buat referensi kampanye salah satu klien yang akan membidik pasar daerah (baca: kota-kota selain Jakarta). Copywriter gue juga merasa ter-
inspired dan menggunakannya sebagai acuan untuk menulis naskah. Kemudian buku "Layout: Dasar dan Penerapannya" mengandung beberapa teori yang sebenernya gue udah tau, cuma sering kelupaan. Salah satunya adalah soal elemen2 layout; mana yang perlu ditonjolkan dan mana yang tidak, bagaimana mengatur flow membaca, dll. Sangat berguna dalam membuat desain yang nggak cuma indah tapi juga efektif.

Percayalah, sodara-sodara! Nggak ada ilmu yang nggak berguna. Seberapapun cemen itu keliatannya, pasti ada gunanya. Ketika gue mendaftar sebuah workshop kreatif iklan, banyak teman yang mencela karena menurut mereka terlalu mahal dan pembicaranya kurang funky. Tapi gue tetap berkeyakinan kalo pasti ada ilmu yang bisa gue serap walaupun mungkin ga keren-keren amat (emang siape gue?). Dan benar, selama mengikuti workshop itu, pengetahuan gue dalam membuat iklan makin bertambah dan jadi bikin semangat kerja. Agaknya itu tertular ke dalam tim sehingga kerjaan kita akhir-akhir ini semangkin ber-"passion".

Jadi guyz, walaupun quote "stay hungry, stay foolish"-nya Steve Jobs agak
overused, menurut gue masih amat relevan.

Tidak ada komentar: