Jumat, Februari 26, 2010

Sibukmasokis

Budi Rahardjo bilang di blognya, kalo blog bisa menjadi alat ukur kesibukan. Semakin sibuk, semakin jarang artikel yang ia tulis. Kejadian yang sama gue alami. Blog gue yang satu lagi, Da Review, (sampai tulisan ini diturunkan) terakhir di-update adalah tanggal 15 November 2009! Blog ini bisa mendingan (update terakhir 14 Februari), karena isinya curhatan doank, ga perlu riset-meriset dulu kayak Da Review. Walau review gue ujung2nya opini pribadi, tapi ga asik donk kalo ga didukung data2 yang valid? Ga adil juga bwat para kreator yang karya2nya gue celotehi.


Eniwey, point yang pengen gue sampaikan adalah…load pekerjaan gue di kantor semakin edaaaan! Hal ini emang udah berlangsung (kalo ga salah) sejak Oktober taon kemaren. Sedikit demi sedikit pekerjaan datang menjadi gunung. Gue kira pergantian tahun akan membawa perubahan, tapi ternyata sampai detik ini dan (mungkin) bulan2 ke depan ceritanya masih sama. (Oke, "lebay alert": detik ini gue lagi nyantai karena lagi long weekend, tapi tetep aje…gue sempetnya nulis blog curhat doank.)

Ironisnya, pekerjaan gue yang tugasnya memberi “kehidupan” buat brand, bikin gue nggak punya kehidupan. Konser Placebo tanggal 16 Februari kemaren, terlewat dengan sukses. Padahal katanya yoi banget sound dan performanya. Satu2 nya pengobat duka (tepatnya: denial) adalah janji Brian Molko bahwa mereka akan balik lagi (entah kapan), dan optimisme di dalam diri bahwa gue bakal bisa nonton mereka ke Inggris! Amieeen…

Salah satu big boss di kantor gue pun terheran2 dengan load kerja tim gue yang sering masuk saat weekend. Katanya, pasti ada sesuatu yang salah, entah dari klien atau internal. Komentar ini mungkin lip service, tapi sedikit menenangkan. Setidaknya, menurut bos yang experienced ini, masuk kerja hampir tiap weekend bukan hal yang wajar di advertising!

Pokoke sebagai manusia, apalagi manusia “kreatif”, ga bisa diforsir kerja terus2an. Kalo ada orang yang senang disiksa demikian, either he/she has no life or a sadomasochist. Pekerja kreatif harus punya momen dimana ia bisa terinspirasi. Kedengarannya seperti alasan untuk bermalas2an, tapi gue percaya kalo kreatifitas nggak bisa dipaksakan. Orang yang terkukung di dalam cubical mungkin bisa memenuhi deadline dengan sejuta ide, tapi apakah ide2nya orisinal, fresh, atau insightful? Gue nggak yakin.

Gue ga ada masalah dengan pushing yourself, be passionate, dll, tapi hey…ada garis tipis antara bekerja keras dan dikadalin (Ehehehe… ). Gue cuma berharap sistem kerja di kantor semakin efisien dan para atasan semakin pengertian. Dan gue masih menunggu kata Don Draper yang tidurnya di atas tumpukan uang. Lengkapnya begini. Dalam satu episode Mad Men, Don Draper pernah dikonfrontasi seorang hippie kere yang anti kapitalis. Katanya,”How do you sleep at night?” Tentu saja hippie itu menganggap Don adalah seorang yang sering membuat kebohongan massal dalam iklan2nya. Sehingga sulit baginya mempercayai orang seperti itu bisa tidur dengan nyenyak. Don Draper ga terpancing dengan untuk debat kusir, jawabnya,”On a bed of money.” HA. HA. Cheers! Tidur dulu ah…

Tidak ada komentar: